In

Eks Pelabuhan Buleleng

Camera : KODAK EASYSHARE M1033 DIGITAL CAMERA
Exposure Time: 1/400 sec
ISO Speed : ISO 64
Aperture : 3.3

Singaraja, adalah sebuah kota tua yang terletak di ujung utara pulau dewata, Bali. Mungkin hanya sedikit orang yang masih ingat, bahwa kota ini sempat menjadi ibu kota Nusa Tenggara dan pusat pelayaran yang penting karena memiliki dermaga terbesar di pulau Bali. Dermaga tersebut dikenal dengan nama Pelabuhan Buleleng.

Pelabuhan Buleleng berlokasi di jl Surapati Kampung Bugis, Singaraja. Untuk dapat memasuki pelabuhan Buleleng, anda tidak perlu merogoh kantong terlalu banyak, cukup dengan membayar parkir Rp. 1000,- untuk pengendara sepeda motor dan Rp. 2000,- untuk pengendara mobil, maka anda akan menikmati panorama yang indah disekitar pelabuhan tersebut.

Sejak pusat pemerintahan provinsi Bali dipndahkan ke Bali selatan tahun sekitar tahun 1950, kejayaan pelabuhan Buleleng berangsur menghilang. Pelabuhan yang dulu sempat menjadi tempat bongkar muat barang dan persinggahan kapal pesiar asing yang membawa wisatawan, kini tinggal sejarah. Bangunan-bangunan tua yang sempat menjadi saksi bisu kejayaan pelabuhan, dibiarkan kosong dan hanya meninggalkan kenangan tersendiri.

Pelabuhan Buleleng juga sempat menjadi saksi sejarah perlawanan masyarakat setempat melawan pemerintah Belanda. Masih ingatkah anda akan Insiden Hotel Yamato? Sebuah peristiwa bersejarah yang menunjukan keberanian Indonesia untuk merobek warna biru pada bendera belanda? Ternyata di pelabuhan Buleleng juga sempat terjadi peristiwa serupa.

Untuk memperingati peristiwa bersejarah tersebut, pada tahun 1987 pemerintah membangun tugu Yudha Mandala Tama. Sebuah tugu yang menjulang tinggi, berupa seorang pemuda kekar menunjuk kearah lautan sambil memegang bambu runcing dengan sang merah putih pada ujungnya.
Kemudian seiring bergantinya tahun, Pelabuhan ini mulai di tata dengan menambahkan beberapa taman dan renovasi – renovasi area pelabuhan Buleleng mulai dari Wantilan, Pura, Gedung – gedung tua dan warung – warung setempat tak luput juga di renovasi. Selain itu, ada juga restoran terapung yang dulunya merupakan kayu – kayu tua bekas dermaga.

Untuk menikmati panorama indah di Pelabuhan Buleleng, dapat dinikmati dengan berbagai cara. Setiap hari minggu pagi masyarakat sekitar memanfaatkan pelabuhan Buleleng ini sebagai tempat olahraga ringan seperti senam, lari atau sekedar menikmati segarnya udara di tepi pantai pelabuhan Buleleng.

Camera : Nikon D3200
Exposure Time: 1/20 sec
ISO Speed : ISO 3200
Aperture : 3.8
Selain itu juga, dermaga yang berada di sebelah timur merupakan tempat orang biasa memancing hanya sekedar menyalurkan hobi mereka. Ada juga, tempat lain untuk memancing yaitu di ujung restoran terapung atau sebelah barat restoran terapung.

Camera : Nikon D3200
Exposure Time: 1/20 sec
ISO Speed : ISO 1600
Aperture : 4.8

Nah jika anda merasa lapar, tidak perlu jauh – jauh untuk mencari makan karena di arela pelabuhan telah berjejer warung – warung makan yang menyediakan berbagai menu varian makanan mulai dari harga Rp. 5000 keatas. Untuk anda yang menginginkan suasanan sunset yang lebih eksklusif, anda bisa mencoba beberapa menu andalan restoran terapung yang menyediakan berbagai jenis kuliner.
Camera : Nikon D3200
Exposure Time: 1/20 sec
ISO Speed : ISO 800
Aperture : 4

Related Articles

0 komentar:

Posting Komentar